Assalamu'alaikum...Selamat Datang di Electrical Engineering Community 04...Take your Coment Bro...

Wednesday, March 9, 2011

Motivasi Hidup Jilid 2

Perhatikan gambar di samping ini.Gambar ini tidaklah bermaksud menyampaikan pesan pornografi atau hal negatif lainnya. Dari gambar inilah kita akan belajar sesuatu yang dapat merubah hidup kita.
Ketika gambar ini pertama kali anda lihat, apa yang terdapat dalam pikiran anda ? Hampir semua orang dewasa akan mengatakan bahwa itu adalah gambar seorang laki-laki dan perempuan yang sedang berpelukan. Yakin bahwa itu gambar laki-laki dan perempuan ? Akan berbeda apabila kita menanyakan hal ini kepada seorang anak yang masih polos dimana dia akan mengatakan bahwa ini adalah gambar lumba-lumba. Nah semakin bingung kita, koq bisa berbeda pendapatnya ?
Rekan, apa yang anda lihat dan anak kecil itu lihat adalah benar adanya. Gambar sederhana di atas bisa dilihat 

dari 2 sudut yang berbeda yaitu gambar laki-laki dengan perempuan dan gambar lumba-lumba. Masih ada yang belum bisa melihat lumba-lumbanya ? Coba tenangkan pikiran anda dan jauhkan dari pikiran yang negatif dan buat diri anda seperti seorang anak-anak yang baru pulang dari Taman Impian Jaya Ancol. Nah ketemu khan lumbalumbanya ? Coba perhatikan bagian hitam pada gambar tersebut maka anda akan menemukan ada 10 ekor lumba-lumba di dalamnya. Masih belum ketemu lumba-lumbanya ? Jangan khawatir di bagian akhir dari buku ini disertakan gambar lumbalumbanya dan sekarang silakan lihat kalau anda merasa penasaran kemudian setelah itu kembali lagi ke halaman ini Apa yang dapat kita ambil makna dari gambar tersebut ? Ya dalam 1 gambar yang sama bisa dilihat dari 2 sudut pandang yang berbeda, sebenarnya masih banyak gambar-gambar lain yang bisa digunakan tetapi saya sengaja menggunakan gambar ini supaya menjadi lebih gampang pemaknaannya. Dari gambar tersebut intinya bisa dilihat sebagai seorang laki-laki dengan perempuan dan juga bisa dilihat sebagai 10 ekor ikan lumba-lumba. Sekali lagi tidak bermaksud
menyampaikan pornografi tetapi gambar seorang laki-laki dengan perempuan biasanya muncul terlebih dahulu dalam pikiran kita. Mengapa hal itu bisa terjadi ? Karena otak kita menyimpan memori dalam pikiran bawah sadarnya dan pada orang dewasa umumnya memori seksualnya lebih besar dan dominan dibandingkan dengan gambar ikannya sehingga itulah yang muncul pertama kali. Sehingga apa yang dominan dalam pikiran manusia itulah yang akan keluar melalui perkataan dan tindakannya seperti seorang filsuf pernah berkata bahwa anda akan menjadi seperti apa yang anda pikirkan atau lebih tepatnya anda akan menjadi seperti apa yang terus-menerus anda pikirkan. Rekan yang terkasih, dalam gambar tersebut juga bisa kita ambil kesimpulan bahwa dalam memandang 1 hal kita dapat memandangnya dari 2 sisi yang berbeda yaitu sisi positif (lumbalumba) atau sisi negatif (laki-laki dengan perempuan). Dan menurut Stephen R. Covey manusia diberikan kebebasan untuk memilih dan dalam hal ini kita bisa memilih berpikir secara positif atau berpikir secara negatif. Dan pilihan tersebut sangat ditentukan program apa yang ada atau masuk dalam pikiran bawah sadar seseorang. Apabila program yang masuk lebih dominan positif maka terciptalah program positif dalam pikiran bawah sadar dan akhirnya termanifestasikan dalam perkataan dan tindakan yang positif, demikian juga sebaliknya apabila yang masuk dominan negatif saja maka akan termanifestasikan dalam perkataan dan tindakan negatif. Program positif atau negatif inilah yang akhirnya juga akan menentukan seseorang menjadi sukses atau tidak. Lantas apakah dalam diri kita ini lebih banyak program positif atau negatif ? Anda yang tahu tentang diri anda sendiri tetapi dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa manusia berbicara dengan dirinya sendiri (self talk) sebanyak 5000 kali dalam sehari dan ternyata 60-80% dari self talk itu ternyata bersifat negatif. Coba kita ingat pagi hari ketika kita bangun apakah kita bangun dengan hal yang positif misalkan bersyukur atau malah mengeluh pada hari ini harus kerja lagi, meeting lagi, presentasi lagi, training lagi, dll. 60-80% self talk bersifat negatif belum lagi informasi yang didapatkan dari luar misalkan TV, bioskop, majalah, koran, tabloid, teman, dll sehingga dapat dibayangkan berapa banyak informasi negatif yang masuk ke dalam diri seseorang dan apa jadinya kita bila hal tersebut dibiarkan terus menerus terjadi dalam diri kita ? Buku ini bukan untuk membatasi TV, bioskop, koran, tabloid atau media lainnya untuk tidak menyebarkan informasi yang berdampak negatif tetapi buku ini bertujuan untuk menyuntikkan sebanyak mungkin informasi, konsep dan terapi positif sehingga setiap orang yang membacanya memiliki imunitas yang tinggi yang meskipun dihadapkan pada situasi yang negatif dia masih mempunyai sebuah kekuatan untuk tetap menjadi positif dan pada akhirnya kita mampu menciptakan prestasi-prestasi baru yang nyaris tanpa batas dalam hidup ini.
BERTUMBUH atau MEMBUSUK

Seorang Filsuf ternama bernama Heraklitos pernah berkata bahwa segala sesuatu di dunia ini mengalami perubahan termasuk diri manusia. Diri kita berubah dari 50cm ketika dilahirkan menjadi 172cm seperti saya saat ini, kulit kita juga berubah menjadi semakin kasar dan keriput dibandingkan ketika kita masih balita. Secara fisik kita mengalami perubahan kemudian bagaimana secara mental ? Dari 2 contoh perubahan di atas sebenarnya dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya perubahan itu hanya ada 2 kemungkinannya yaitu berubah menjadi lebih positif atau BERTUMBUH dan menjadi lebih negatif atau MEMBUSUK. Tidak ada pilihan lain selain 2 kemungkinan di atas. Apa yang terjadi dalam hidup ini apakah kita cenderung memilih menjadi pribadi yang BERTUMBUH atau MEMBUSUK ? Seorang yang berprestasi akan mengatakan dengan mantap pilihan saya adalah harus menjadi pribadi yang terus BERTUMBUH. Kemudian apa yang menjadi konsekuensinya dari pilihan tersebut ? Kita harus belajar, seperti sebuah pepatah dari Mother Teresa
yang mengatakan bahwa diri seseorang ibarat sebuah lampu
minyak yang jika dinyalakan terus menerus maka minyaknya akan berkurang dan akhirnya lampunya akan mati. Demikian juga hidup kita apabila kita tidak pernah mengisi diri kita dengan pengetahuan atau ketrampilan yang baru maka hidup kita akan meredup. Sehingga konsekuensi dengan saya memilih untuk BERTUMBUH adalah saya harus memilih untuk terus belajar.

BELAJAR DAN BELAJAR

Ketika kita memilih untuk belajar maka kita harus memahami bagaimana otak manusia belajar. Dalam salah satu iklan susu disampaikan bahwa otak manusia terdiri dari jutaan sel syaraf dan sel syaraf itu akan tersambung ketika kita belajar. Gambaran lebih detail dari fenomena ini dapat dilihat pada film dokumenter yang berjudul Human Mind dari BBC. Dalam film tersebut dijelaskan bahwa manusia memiliki 100 miliar sel syaraf aktif dan antara sel syaraf tersebut terdapat sebuah celah yang disebut dengan sinaps. Manusia diciptakan dengan otak yang masih kosong atau belum tersambung sinapsnya dan pada saat kita belajar barulah sinaps tersebut tersambung. Akibatnya semakin banyak hal yang kita pelajari semakin banyak sinaps yang tersambung dan akhirnya semakin bijaksanalah seseorang dengan semakin banyaknya ilmu yang dia dapatkan. Dari 100 miliar syaraf tersebut ternyata manusia belum memanfaatkan kemampuan
yang diberikan Sang Maha Pencipta dengan maksimal.
Seorang genius seperti Albert Einstein saja baru menggunakan sekitar 6% dari kemampuan otaknya kemudian
orang yang minum tolak angin (anda pasti tahu maksudnya bukan ? Ya, orang pintar maksudnya) baru menggunakan sekitar 4% saja. Artinya kita masih punya peluang sangat besar untuk mampu mengembangkan otak kita. Sebuah pertanyaan sederhana mengapa kita hanya menggunakan sangat kecil dari kemampuan otak kita ? Mari kita coba analisa dengan pertanyaan berikut ini : pada saat anda mau mandi, yang anda buka terlebih dahulu apakah baju atau celana anda ? Mungkin jawaban anda adalah baju. Kemudian pertanyaan berikutnya sudah berapa kali anda melakukan hal yang sama tersebut ? Kalau saya sudah sekitar 30 tahun melakukannya dan kalau 1 hari 2 kali maka totalnya sudah sekitar 21.900 kali saya melakukannya. Ini artinya saya sudah melakukan sekitar 21.900 hal yang sama dalam pikiran saya dan akhirnya berakibat menjadi sebuah kebiasaan. Saat ini ketika mau mandi otak saya secara refleks akan menginstruksikan saya untuk membuka baju terlebih dahulu dan ini saya lakukan tanpa saya sadari padahal sebenarnya terdapat
begitu banyak kemungkinan lain yang bisa saya lakukan selain membuka baju terlebih dahulu. Dari contoh di atas apa yang dapat kita simpulkan ? Ya anda benar sekali yaitu otak manusia bisa diprogram. Semakin sering kita melakukan hal yang sama semakin kuat programnya.

MULAI DARI PIKIRAN

Saat ini kita mulai menyadari bahwa ternyata otak manusia bisa diprogram dan yang lebih dasyatnya lagi ternyata diri kita akan menjadi seperti apa yang ada dalam program pikiran tersebut. Sebuah pepatah mengatakan bahwa anda akan menjadi seperti apa yang anda pikirkan atau yang lebih tepatnya anda akan menjadi seperti apa yang sering anda pikirkan. Hal ini oleh Stephen R. Covey dikatakan bahwa segala sesuatu diciptakan 2 kali yaitu melalui pikiran kita kemudian baru melalui tindakan. Jadi ketika kita memprogram terus menerus untuk membuka baju terlebih dahulu ketika mandi maka dalam seluruh kehidupan kita kecenderungannya hal tersebut akan terjadi pada diri kita tanpa kita sadari. Lantas apa yang terjadi kalau ada seseorang yang berkata ‘sulit’ dalam keseharian hidupnya ? Kemudian apa yang terjadi kalau seseorang yang lain berkata ‘bisa’ ?
Tentunya kita bisa membayangkan dan merasakan orang yang sering berkata ‘sulit’ maka hidupnya akan sulit. Mengapa ? Karena program di dalam pikirannya hanya ada kata ‘sulit’ dan orang seperti ini diberikan tantangan apapun kecenderungannya akan mengatakan hal tersebut sulit untuk dilakukan sehingga diapun seolah tidak mempunyai energi untuk mencobanya. Orang seperti inilah yang menjadikan hidupnya pesimis dan dari waktu ke waktu dia akan merasakan hidupnya semakin sulit. Lain dengan orang yang berkata ‘bisa’, hidupnya cenderung optimis karena tantangan apapun yang diberikan padanya dia akan coba lakukan, dia akan belajar dan dia berkata dimana ada kemauan di sana ada jalan. Tetapi sebagai manusia rata-rata kecenderungannya kita lebih sering berkata sulit atau kata-kata negatif lainnya dibandingkan dengan kata-kata positif yang bersifat pemberdayaan(empowerment) terhadap diri sendiri seperti yang sudah anda baca pada bagian awal buku ini. Sehingga akibatnya kecenderungan hidup kita semakin negatif atau pesimis dari waktu ke waktu. Ketika 10 orang ditanya apakah bohlam lampu pijar bisa memecahkan sebuah keramik ? Ternyata dari pengamatan saya hampir semuanya akan mengatakan mana bisa, khan lampu itu tipis, dari beling, mudah pecah dan berbagai alasan lainnya. Kemudian ketika ditanya apakah anda sudah pernah membuktikan atau mencobanya ? Ternyata sebagian besar orang tersebut mengatakan ‘belum’. Lantas mengapa mereka mengatakan tidak bisa ? Inilah yang disebut dengan salah satu ‘limiting belief’ atau kepercayaan yang membatasi diri kita. Kita terlalu cepat mengatakan sesuatu tidak bisa atau tidak mungkin padahal mencobanya saja kita belum pernah. Kalau pola pikir seperti itu terus menerus terdapat dalam pikiran kita, dapat dibayangkan apa yang terjadi dalam diri seseorang. Salah satunya mungkin dia akan berkata ‘saya ini dari keluarga miskin mana mungkin bisa menjadi kaya’ atau ‘ saya ini hanya lulusan D3 mana bisa menjadi seorang manager’ atau ‘saya ini tidak pandai berbicara sehingga mana mungkin saya bisa menjadi sales yang hebat’. Apakah benar perkataan tersebut ? Apakah seorang anak dari keluarga miskin tidak bisa kaya atau seorang D3 tidak bisa menjadi manager ? Orang-orang yang berpikir terbatas seperti ini mungkin perlu ditunjukkan dan dibuktikan dengan simulasi bohlam dan keramik sehingga mampu merubah paradigma negatifnya bahwa sesuatu yang tidak mungkin dapat menjadi mungkin apabila kita benar-benar menginginkan dan fokus pada hal tersebut. Untuk anda yang ingin membuktikan kalau bohlam lampu pijar bisa memecahkan keramik cobalah anda beli lampu pijar merek ‘philip’ yang bening ukuran 40 atau 60 watt, kemudian anda beli keramik yang digunakan untuk dinding. Letakkan keramik di lantai kemudian pegang bagian ulir metal bohlam dengan jari anda sekitar 1,2 meter di atas keramik. Kemudian katakan ‘saya bisa’ sebanyak 5-7 kali, bayangkan ketika anda berkata bisa seolah-olah ada kekuatan pada tangan anda dan kemudian lepaskan bohlamnya dengan ikhlas. ‘Praang’ ternyata keramik tersebut pecah dengan menggunakan bohlam.

KEKUATAN BERPIKIR POSITIF

Salah satu karunia terbesar manusia adalah dia mempunyai kebebasan untuk memilih. Termasuk memilih untuk sukses atau gagal. Pada penjelasan di bagian atas ternyata berpikir positif kecenderungannya akan membuat diri kita semakin positif terhadap masa depan untuk bisa sukses karena kita mempunyai energi yang besar dalam diri kita untuk melakukan sesuatu hal dengan lebih baik. Mari kita coba simulasi lagi, saat ini anda memerlukan pasangan. Minta pasangan untuk mengangkat tangan kanannya setinggi bahu, minta dia kepalkan tangannya dan katakan buat tangan anda sekencang-kencangnya sehingga ketika anda tekan tangannya dia tidak bergerak. Sekarang coba perintahkan kepada dia untuk berkata dalam hati ‘saya hebat’ terus menerus dan sekarang tekan tangannya. Apa yang anda rasakan ? Sekarang coba perintahkan dia untuk berkata dalam hati ‘saya bodoh’ terus menerus dan sekarang tekan tangannya. Apa yang anda rasakan? Bandingkan kekuatan tangannya ketika dia berkata positif dengan ketika dia berkata negatif. Kalau simulasi ini dilakukan dengan sungguhsungguh anda akan bisa merasakan bagaimana kekuatan dari berpikir dan berkata positif ini.
Ketika kita berpikir dan berkata positif ternyata tubuh kita dilingkupi dengan sebuah energi yang sangat kuat demikian juga sebaliknya. Kenyataan inilah yang digunakan dalam dunia persilatan yaitu untuk bisa menang anda tidak boleh emosi karena emosi memiliki energi negatif yang akan melemahkan diri anda. Sekarang ketika ditanya kembali kalau kita mempunyai 2 pilihan untuk berpikir positif atau negatif maka mana yang kita pilih ? Dan ketika ditanya apakah anda bisa sukses ? Maka seorang high achiever mulai saat ini akan memilih untuk berpikir dan berkata ‘Ya, saya pasti akan sukses dalam hidup ini’.

MENENTUKAN TUJUAN HIDUP

Kalau segala sesuatu diciptakan pertama kali melalui pikiran kita kemudian baru melalui tindakan maka jika demikian adanya mengapa kita tidak menciptakan tujuan hidup dalam pikiran kita terlebih dahulu. Termasuk ketika kita meninggal nanti apakah kita sudah menciptakan dalam pikiran kita apakah kita mau bersenangsenang di surga yang damai atau masuk ke dalam neraka yang penuh kesengsaraan. Orang yang efektif di seluruh dunia ini ternyata mereka menciptakan apa yang mereka inginkan tersebut dalam pikiran mereka terlebih dahulu. Inilah hasil penelitian dari Stephen R. Covey yang ditulis dalam bukunya berjudul 7 Habits of Highly Effective People. Dalam sebuah penelitian di Harvard University menunjukkan orang yang mempunyai cita-cita hanya sekitar 17% dan ternyata kualitas kehidupan mereka 3-10 kali lebih baik
dibandingkan dengan yang tidak mempunyai cita-cita. Sebuah ilustrasi sederhana saja mengapa rata-rata mahasiswa kedokteran relatif lebih sukses dibandingkan dengan fakultas lainnya ? Coba tanyakan kepada mereka yang baru masuk ‘apa yang anda inginkan dalam hidup anda 5 tahun ke depan setelah lulus?’ Hampir semuanya akan mengatakan saya mau jadi dokter, saya mau buka praktek di rumah, saya mau ambil spesialis, saya mau bekerja di rumah sakit, dll. Ternyata mereka sudah bisa membayangkan dalam pikiran mereka 5 tahun ke depan mereka ingin menjadi seperti apa. Coba bandingkan dengan fakultas
lainnya jika diajukan pertanyaan yang sama ? Apakah mereka punya tujuan sejelas dengan mahasiswa kedokteran ? Jadi wajar khan kalau mahasiswa kedokteran relatif lebih sukses ? Nah sekarang waktunya bagi kita untuk mulai merenung apa yang kita inginkan dalam hidup ini dan itulah yang menjadi tujuan hidup kita. Sekali lagi dalam menentukan cita-cita ini kita jangan dibatasi oleh keterbatasan kita (limiting belief). Biarlah seolah-olah kita mempunyai kemampuan untuk melakukannya dan kita punya kemampuan untuk mendapatkannya. Rasakan dan bayangkan seolah-olah kesuksesan tersebut sudah anda dapatkan dan kalau anda bisa melakukannya maka anda sudah menciptakannya dalam pikiran anda dan kalau anda terus menerus memikirkannya maka semakin cepatlah terwujud apa yang anda inginkan.

KEHEBATAN BERSYUKUR

Banyak orang yang bertanya kalau kita cenderungnya berpikir dan berkata negatif lalu bagaimana cara
menangkalnya ? Salah satu terapi sederhana yang dapat dilakukan adalah bersyukur. Saat ini cobalah anda ambil kertas kosong dan ballpoint kemudian tuliskan sebanyak-banyaknya apa saja yang dapat anda syukuri selama hidup anda sampai dengan hari ini. Dalam waktu 3 menit apakah anda bisa mendapatkan lebih dari 30 hal yang bisa anda syukuri ? Pengalaman saya tidak banyak yang mampu melakukannya bahkan cenderung tidak lebih dari 10 hal yang dapat disyukuri. Artinya apa ? Kita ternyata dalam hidup ini masih kurang bersyukur dan artinya pula kita kurang mengakses hal-hal yang positif dalam kehidupan kita. Mengapa kita kurang bersyukur ? Mungkin kita terlalu sering membandingkan diri kita dengan orang lain yang lebih hebat dan akhirnya kita merasa diri kita selalu berkekurangan. Tapi coba lihat ke bawah ternyata kita masih jauh lebih baik dari mereka dan bersyukurkah anda terhadap hal itu ? Bersyukurkah anda mempunyai mata, telinga, hidung, lidah, tangan, kaki, rambut, orang tua, suami-istri, anak, rumah, mobil, motor, sepeda, listrik,
pekerjaan, pendidikan, komputer, tv, radio, dll. Ternyata kalau kita mau melihat, mendengar dan merasakan lebih dalam ternyata begitu banyak hal yang dapat kita syukuri. Sekarang tuliskan lagi sampai anda merasakan seolah-olah ada sebuah energi dan getaran positif yang memancar dari diri anda. Ketika anda terus bersyukur maka percayalah bahwa sesuatu yang besar (cita-cita) akan semakin cepat anda dapatkan karena anda selalu mengakses energi positif dalam kehidupan ini.


Buku ini merupakan intisari dari Achievement Motivation Workshop – Creating Unlimited Achievement yang dibawakan oleh Andreas Hartono

No comments: