Assalamu'alaikum...Selamat Datang di Electrical Engineering Community 04...Take your Coment Bro...

Tuesday, April 5, 2011

Robot Humanoid "Romeo" untuk membantu orang yang sudah lanjut usia

Aldebaran Robotics, perusahaan robotik asal Perancis, telah sukses mengembangkan robot humanoid Nao yang menggantikan Aibo produksi Sony sebagai platform untuk Robocup. Tahun ini, mereka berencana untuk meluncurkan robot humanoid terbarunya yang diberi nama Romeo.

Technical Director Aldebaran Robotics Asia Pacific Alban Nanty mengatakan, "Romeo dirancang untuk membantu para orang tua. Ia bisa mengambilkan makanan, membukakan pintu rumah, membuang sampah, berakting layaknya sahabat bagi orang tua dan menghiburnya."

Berbeda dengan Nao yang merupakan robot mini, Romeo berukuran 1,4 meter, hampir setara dengan tinggi manusia rata-rata. Robot seberat 40 kilogram ini dikembangkan sejak awal 2009 lalu, melibatkan 13 partner dengan dana mencapai 10 juta euro berasal dari pemerintah Perancis dan swasta.

Pada robot ini, Aldebaran akan mengenalkan beberapa fitur baru robot, termasuk robot yang memiliki 4 ruas tualng belakang, anggota badan yang lebih soft, eksoskeleton kaki serta aktuaror jenis baru yang memungkinkan robot mengontrol anggota geraknya dengan cara yang lebih aman.

Dalam proyek Romeo, Aldebaran berupaya mengembangkan robot dengan kemampuan komunikasi yang lebih baik. Bruno Maissonier, pendiri dan CEO Aldebaran mengatakan, "Kami ingin orang bisa berbicara dengan Romeo menggunakan bahasa dan gesture yang sangat natural."

Romeo nantinya akan memiliki derajat kebebasan 37,2 DOF (degree of freedom atau derajat kebebasan) untuk setiap mata, 1 DOF untuk tiap kaki dan 3 DOF untuk tulang belakang. Aktuator yang disebut backdrivable mechanism akan memperkuat sendi robot sehingga memastikan tangan dan kaki robot bergerak lebih stabil.

Robot ini nantinya akan dijual dengan kisaran harga 250.000 euro. Untuk tahap pertama, robot akan akan diberikan pada partner pengembang dan peneliti. Tipe yang telah dikembangkan akan ditawarkan ke rumah sakit dan panti, sebelum akhirnya ke individu.

Nanty yang ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta mengatakan, "Pasar robot ini sebenarnya cukup banyak, terutama di Jepang. Populasi orang tua di sana banyak sementara yang muda sedikit. Dengan robot ini, mungkin tak perlu anak, istri atau cucu lagi," tukasnya.

Monday, April 4, 2011

Pernahkah kita (bahkan sering) tidak percaya diri bahwa kita KREATIF? Itu hanyalah anggapan yang justru menenggelamkan kepercayaan diri kita untuk bertindak kreatif!  Berpikir dan bertindak kreatif adalah suatu upaya untuk menggunakan otak kanan (hemispher otak sebelah kanan) secara lebih aktif. Selama ini, kebanyakan orang hanya menggunakan otak kiri-nya yang berkaitan dengan bahasa, logika, dan simbol simbol dan diarahkan pada pemikiran linear dan vertical (dari satu kesimpulan logis ke kesimpulan logis lainnya).

Secara lebih seimbang, otak kanan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi emosi, intuitif, dan spasial serta bekerja berdasarkan kaleidoskop dan berpikir lateral (mempertimbangkan masalah dari semua sisi dan sampai pada hal yang berbeda) merupakan bagian otak yang berperan penting dalam kreatifitas.

Otak kanan akan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang tidak konvensional, tidak sistematis, dan tidak terstruktur. Hal ini tidak berarti hasil pemikiran otak kanan merupakan sesuatu yang sembarangan, namun hasil pemikiran otak kanan berkaitan dengan sesuatu yang baru, yang tidak biasa, dan berbeda dari apa yang ada sebelumnya.
Berikut 8 cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan otak kanan:
  1. Selalu bertanya; “Apakah ada cara lain..??” “Dengan begitu, otak kita dipacu untuk mencari alternative-alternatif terbaik!”
  2. Menentang kebiasaan, rutinitas, dan tradisi. “nih dia gan,, wajar aja seorang entrepreneur pasti punya latar belakang yang tidak biasa dan menentang tradisi!”
  3. Memainkan permainan - permainan mental, berusaha melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Ayo gan main rubik! Ngelatih otak n emosi banget tuh!”
  4. Menyadari bahwa ada lebih dari 1 jawaban yang benar. “Ini gak boleh dilakukan bagi anak SMA yang sedang ujian pilihan ganda! Karena hanya; PILIHLAH SATU JAWABAN YANG BENAR!”
  5. Melihat masalah sebagai batu loncatan untuk menemukan ide-ide baru. “Kalau dapet masalahnya terlalu banayak dan berat, berarti sedang di Uji sama yang DI ATAS! Mending segera tobat n banyak berdo’a deh.. hehe”
  6. Melihat kesalahan dan kegagalan sebagai sarana untuk memperoleh keberhasilan. “Jangan dikit - dikit ngeluuuuuuuuh aja kerjaanya! Gak guna!”
  7. Menghubungkan ide-ide yang tidak berhubungan untuk menemukan solusi yang baru dan inovatif. “Jangankan menghubungkan ide, ber-ide aja susah.. yang ada juga copas ide!” 
  8. Memiliki “keteramplian helicopter” yaitu melihat dari atas dan menyeluruh terhadap berbagai hal rutin yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan kemudian mengambil keputusan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.
sumber: kaskus.us