Assalamu'alaikum...Selamat Datang di Electrical Engineering Community 04...Take your Coment Bro...

Monday, August 31, 2009

Memasukkan Data


Fungsi2 yang digunakan

Seperti halnya menampilkan hasil di alat2 output yang menggunakan fungsi2 pustaka, proses memasukkan data juga dilakukan dengan cara yang sama, yaitu dengan menggunakan fungsi2 pustaka. Fungsi2 pustaka yang digunkan untuk memasukkan data melalui alat input keyboard, prototypenya ada di file judul stdio.h dan conio.h.

stdio.h : gets() dan scanf()
conio.h : getche(), getchar() dan getch()


Memasukkan Data Terformat

Memasukkan data terformat berarti data yang diterima akan diatur bentuk dan lebarnya dengan kode2 format. Fungsi yang
digunakan untuk memasukkan data terformat adalah fungsi scanf()

Kode Format······Kegunaan
%cMembaca sebuah karakter
%sMembaca data String
%dMembaca nilai desimal integer
%iMenampilkan nilai desimal integer
%hMembaca nilai short integer desimal
%xMembaca nilai heksadesimal
%oMembaca nilai oktal
%fMembaca nilai pecahan
%eMembaca nilai pecahan
%gMembaca nilai pecahan


Fungsi scanf() menggunakan pengiriman nilai secara acuan. Di C, pengiriman secara acuan dilakukan dengan menggunakan pointer, sehingga variabel2 yang digunakan di fungsi scanf() harus berupa variabel pointer. VAriabel pointer diawali dengan operator '&'. Misalnya variabel I adalah variabel tipe integer yang digunakan untuk menerima data yang dimasukkan di fungsi scanf(), variabel ini harus dituliskan sebagai &I. Pengecualian adalah untuk nilai string. Nilai string sebenarnya adalah larik karakter dimensi satu. Jika nama larik string dituliskan tanpa indek dari larik, ini berarti menunjukkan alamat memori dari elemen pertama karakter nilai string tersebut, sehingga sudah berbentuk pointer dan operator '&' tidak perlu digunakan lagi.

Contoh :
/* program C sederhana */

# include stdio.h
# include conio.h
main()
{
char C;
printf("Masukkan sebuah nilai karakter ? ");
scanf("%c",&C);
printf("Nilai karakter yang anda masukkan adalah: %c\n",C);
getch();
return 0;
}


Mendeteksi penekanan tombol keyboard

Fungsi pustaka kbhit() dapat digunakan untuk mendeteksi apakah suatu tombol keyboard sudah ditekan atau belum. Berbeda dengan fungsi2 pustaka sebelumnya untuk memasukkan data lewat keyboard yang akan menyebabkan proses program berhenti menunggu data dimasukkan, fungsi kbhit() tidak menyebabkan proses dari program berhenti untuk menunggu penekanan tombol keyboard. Jika tombol keyboard di tekan, fungsi kbhit() akan memberikan nilai bukan 0 dan sebaliknya jika tombol keyboard belum ditekan, fungsi ini akan memberikan nilai 0. prototype dari fungsi ini ada di file judul conio.h.
/* program C sederhana */

# include stdio.h
# include conio.h
main()
{
int I;
for (I=1; I<=1000; I++){
printf("I=%d\n",I);
if(kbhit()){ /* sama dengan if(kbhit())!=0*/
printf("Berhenti karena ada tombol keyboard ditekan !\n");
break;
}
}
}

Program ini akan menampilkan nilai dari 1 sampai dengan 1000 jika suatu tombol tidak pernah di tekan selama prosesnya dan sebaliknya. Proses menampilkan hasil berulang2 ini dapat dilakukan dengan menggunakan statement for. Jika tombol ditekan proses akan dihentikan dengan mengeluarkannya dari perulangan. Statemen untuk memaksa keluar dari perulangan dapat dilakukan dengan statemen break.

Saturday, August 29, 2009

Perangkat Jaringan Komputer


Hub

Hub merupakan alat yang mempunyai fungsi sebagai tempat untuk menerima file2 data dari komputer untuk kemudian meneruskannya ke komputer atau tempat lain disuatu jaringan.
Hub biasanya digunakan pada jaringan bertopologi star. Batas maksimum paralel antara Hub adalah 3 buah hub. Apabila jumlah paralel atar hub lebih dari 3 buah, maka untuk menghubungkan jaringan kita membutuhkan sebuah router. Hub yang beredar dipasaran memiliki jumlah port yang berbeda-beda, mulai dari 5 port sampai dengan 64 port. Hub kita hubungkan ke komputer menggunakan kabel UTP dengan konektor RJ-45 yang terpasang pada ujung2nya.

Switch

Sebenarnya Switch hampir sama dengan hub. Perbedaan antara switch dengan hub adalah :
1. Kecepatan akses switch lebih besar dibanding hub. Contohnya, apabila kecepatan switch dengan akses 100Mbps maka keluaran kecepatan akses tersebut tetap sama atau sama dengan 100Mbps. Sementara pada hub apabila terdapat 4 buah client yang sama, maka kecepatan aksesnya terpecah menjadi 4, tidak tetap seperti switch.

2. Switch hanya mentransfer data yang diterimanya, kemudian meneruskan hanya pada port yang dituju saja. Adapun hub membroadcast data yang masuk pada semua port yang dimilikinya.

Untuk jaringan yang lebih luas seperti internet, switch masih tetap membutuhkan router untuk dapat meneruskan paket2 data, sebagaimana hub. Switch juga mampu melakukan fungsi routing, sehingga dinamakan dengan IP switch. Namun demikian, hanya beberapa switch saja yang mampu melakukan hal ini.

Karena menawarkan kinerja transfer dan akses data yang lebih baik, beberapa pemakai lebih senang menggunakan switch daripada hub.

Repeater

Repeater merupakan alat yang menerima sinyal digital dan memperkuatnya untuk diteruskan kembali. Repeater juga dapat memperjauh jarak transmisi data. Disamping itu repeater dapat memperkecil noise pada sinyal transmisi yang datang.

Repeater bekerja pada level Physical Layer dalam model jaringan OSI. Tugas utama dari repeater adalah menerima sinyal dari satu kabel LAN dan memancarkannya kembali ke kabel LAN yang lain. Pada jaringan wireless, repeater diletakkan pada gedung2 yang tinggi, menara pemancar, atau di pencak gunung. Hali ini bertujuan agar sinyal yang dipancarkan dapat diterima dengan baik. Dengan adanya Repeater, jarak gelombang yang dapat ditempuh oleh jaringan wireless juga semakin lebih jauh.

Bridge

Bridge adalah alat yang dapat menghubungkan sebuah LAN dengan LAN yang lain, apabila keduanya menggunakan teknologi yang sama, misalnya dengan teknologi ethernet. Bridge bekerja pada level data link layer pada model jaringan OSI. Oleh sebab itu , bridge dapat menyambungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi atau medium access contrl yang berbeda. Bridge juga mampu mempelajari alamat link pada setiap perangkat yang tersambung dengannya dan mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut. Fungsi lain bridge adalah dapat memisahkan suatu paket data yang harus dikirimkan pada jaringannya sendiri atau pada jaringan yang lain, apabila kedua jaringan saling terhubung. Bridge dapat berfungsi sebagai router pada jaringan lebih luas. Hal tersebut dinamakan dengan istilah Brouter (bridge-router). Bridge juga dapat meng-copy frame data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, asalkan jaringan komunikasi tersebut masih terhubung
Keuntungan :
·········1. Bridge lebih mudah kita pasang dan kita rawat
·········2. Bridge cukup sederhana dan harganya lebih murah daripada router.
·········3. Bridge cenderung mampu menangani trafik yang lebih tinggi.

Kerugian :
·········1. Alamat fisik pada suatu stasiun dalam jaringan harus berbeda dengan yang lain.
·········2. Frame broadcast dilewatkan bridge keseluruh LAN, hal ini dapat menyebabkan trafik melebihi kapasitas medium jaringan.
·········3. Kesalahan dalam mengkonfigurasi bridge menyebabkan bridge memutarkan frame tanpa henti.
·········4. Bridge lebih cocok pada jaringan dengan volume trafik yangrelatif rendah.

Router

Router merupakan suatu alat atau program aplikasi yang berfungsi menentukan pada titik mana suatu paket data harus diteruskan kejaringan yang lain. Router akan memilih jalan terdekat untuk melewatkan paket aplikasi data. Aplikasi2 yang berada pada router, jika telah terinstal pada sebuah komputer dinamakan PC Router.

Router bekerja pada level network layer pada model jaringan OSI. Router mempunyai kemampuan lebih baik daripada bridge. Router dapat kita gunakan dengan menghubungkan sejumlah LAN, sehingga trafik yang dibangkitkan oleh sebuah LAN akan terisolasikan dengan baik dari trafik lain.

Fungsi utama router adalah untuk me-routing-kan paket2 data dengan suatu segmen jaringan yang berbeda. Pada jaringan yang lebih global seperti internet, diperlukan adanya router. Router dapat menentukan jaringan mana yang berhak mengakses suatu paket data yang diberikan oleh router tersebut. Dengan demikian router dapat dipasang atau disambungkan dengan dua jaringan atau lebih. Apabila jaringan tersebut menggunakan akses internet dengan kecepatan tinggi seperti ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) router dapat berfungsi ganda, salah satunya adalah sebagai firewall.

Router biasanya terletak pada suatu gateway yang terhubung dengan jaringan. Router memiliki daftar dari rute2 yang akan dijadikan sebagai jalan bagi suatu paket data. Dengan demikian router mampu memilih rute terbaik untuk paket data. Dengan demikian router mampu memliih rute terbaik untuk paket data. Kemampuan router diatas disebut dengan routing table.
Keuntungan :
·········1. Router dapat kita gunakan pada topologi jaringan apapun.
·········2. Dalam router terdapat suatu trafik broadcast yang dapat memperkecil beban network.
·········3. Router tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu seperti yang dialami jiga menggunakan bridge.
·········4. Router umumnya lebih mudah kita konfigurasi daripada bridge.
·········5. Router dapat menentukan jalur optimal antara dua sistem dan mengatur prioritas antar protokol.
·········6. Router membentuk penghalang antar LAN, sehingga memungkinkan masalah yang terjadi disebuah LAN diisolasikan pada LAN tersebut.

Kerugian :
1. Router pada lapisan network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang sesuai dengan protokol yang diimplementasikan padanya saja.
2. Penggunaan tabel routing statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem yang lain.
3. Router umumnya lebih kompleks dan pemrosesan pada router lebih besar daripada bridge, sehingga keluaran yang dihasilkan dapat lebih rendah daripada bridge.
4. Apabila memindahklan suatu mesin dari satu jaringan LAN ke jaringan LAN yang lain, maka alamat network juga berubah.